Minggu, 21 Desember 2014

Berbagai Keanekaragaman Hayati di Papua

Ekspedisi Lengguru 2014 di Kaimana Papua Barat menjadi sebagai proyek ilmiah terbesar di Indonesia yang dimonitori oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Akademi Perikanan Sorong (APSOR), dan Institut de Recherche pour le Developpement (IRD).

Dalam rangka ekspedisi Lengguru-Kaimana 2014, tim melakukan analisis sample sampel biologi di laboratorium zoologi dan botani Pusat Penelitian Biologi LIPI di Cibinong, dekat Jakarta, Indonesia.

Tujuan dari ekspedisi ini ialah menelusuri kembali kemunculan jenis-jenis yang terdapat di Lengguru. Ekspedisi yang sudah berlangsung selama beberapa tahun berfokus untuk mempelajari berbagai proses serta interaksi antara geodinamika, keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial manusia di tengah-tengah lingkungan karst di Papua Barat.

Berbagai jenis reptil, amfibi, mamalia, burung, serangga, gastropoda, anggrek, dan berbagai macam lainnya yang ditemukan di Papua Barat.

Uniknya ada jenis burung (bowerbird) yang dapat membersihkan dan merapihkan sarangnya menjadi bersih. Tak hanya membersihkan, bowerbird juga menghias sarangnya agar menarik betina di atas ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Perilaku burung jantan itu segaja dilakukannya bertujuan berkembang biak dan bereproduksi. Bowerbird merupakan burung yang langka dan unik dan sejauh ini hanya terdapat di Papua dan Papua Nugini.

Di Papua juga terdapat burung yang terbesar dan terkecil yang hanya seukuran telapak tangan.

Selain burung, Papua Barat juga memiliki ikan dengan warna seperti pelangi yang hidup di air tawar. Masyarakat Papua Barat telah mengetahui lebih dulu adanya rainbow fish, bahkan sedang merintis dan memanfaatkannya menjadi ikan hias yang akan dijual.

Namun spesies ini sangat rentanstres dan interfase sisiknya banyak ditemukan benjolan putih,kondisi ini nampaknya dipengaruhi oleh kualitas air habitat yangdikelilingi tanaman perkebunan.

Marine tim, salah satu tim di ekspedisi lengguru melakukan penyelaman di daratan utama dan pulau-pulau kecil yang terdapat terumbu karang. Terumbu karang dengan 141 spesies dengan 53 genus, 16 famili. Beberapa jenis karang yang tidak umum ditemukan dalam populasi yang melimpah. Sayang banyak terumbung karang yang rusak akibat pengeboman, gelombang besar, dan pengasaman air laut. Padahal banyak biota yang tumbuh di terumbu karang.


Artikel ini ditulis oleh NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA : (Nurul Kusumawardani) 2014 / Desember / 5 Artikel ini diunggah oleh Pramono pada tanggal 08 Desember 2014 di http://www.biologi.lipi.go.id/bio_indonesia/